Dividen Investing vs Dividen Hunter 


Dividen Investing dan dividen Hunter  sebenarnya fokus pada saham yang memberikan dividen, tapi cara dan tujuannya beda. Nih, aku jelasin perbedaannya dalam bahasa yang santai.

Dividen Investing dan dividen Hunter  sebenarnya fokus pada saham yang memberikan dividen, tapi cara dan tujuannya beda. Nih, aku jelasin perbedaannya dalam bahasa yang santai.
Dividen Investing vs dividen Hunter


Dividen Investing 


1. Fokus Jangka Panjang: Investor ingin membangun portofolio saham berkualitas yang rutin ngasih dividen. Tujuannya buat dapat penghasilan yang stabil dalam jangka panjang.

2. Saham Berkualitas: Lebih pilih perusahaan yang punya rekam jejak bagus dalam membayar dan menaikkan dividen. Biasanya dikenal sebagai "dividend aristocrats" atau "dividend champions".

3. Penghasilan Konsisten: Fokusnya buat dapetin pembayaran dividen yang rutin dan bisa diinvestasikan lagi buat dapetin hasil yang lebih besar.

4. Risiko Lebih Rendah: Biasanya pilih perusahaan yang udah mapan dan stabil secara finansial, jadi risikonya lebih rendah.

5. Total Return: Gabungan dari penghasilan dividen dan potensi kenaikan harga sahamnya.


Dividen Hunter


1. Fokus Jangka Pendek: Investor cari dividen dengan beli saham tepat sebelum tanggal ex-dividen dan jual lagi segera setelahnya.

2. Opportunistic: Lebih tertarik sama timing pembayaran dividen daripada kualitas perusahaannya.

3. Risiko Lebih Tinggi: Strategi ini lebih berisiko karena ada volatilitas harga saham di sekitar tanggal ex-dividen.

4. Keuntungan Cepat: Tujuannya buat dapet penghasilan cepat dari pembayaran dividen, bukan buat pertumbuhan jangka panjang.

5. Market Timing: Sangat bergantung pada kemampuan buat timing pasar dengan tepat, yang bisa jadi sulit dan nggak bisa diprediksi.


  • Kesimpulan

- Investasi Dividen: Fokus buat bangun penghasilan stabil jangka panjang dari saham berkualitas yang ngasih dividen dengan risiko lebih rendah.

- Pemburu Dividen: Cari keuntungan jangka pendek dengan memanfaatkan tanggal pembayaran dividen, tapi risikonya lebih tinggi dan butuh timing pasar yang tepat.

Kamu bisa saja menjadi investor dividen atau menjadi dividen Hunter. Tergantung pada gaya investasi dan profil resiko yang bisa kamu toleransi. Jika kamu tidak bisa mengelola resiko dan timing yang tepat , maka menjadi investor dividen jauh lebih baik untuk kamu terapkan. Hanya butuh kesabaran dan ketekunan dalam mencari emiten yang benar-benar sudah mapan. Kemudian mencicilnya sedikit demi sedikit sampai target kepemilikan terpenuhi.